.

.

Komunikasi Berbasis IP [ IP PBX ]

Posted by swilsarblog Monday, August 10, 2009

Lompatan yang Mengubah Pola Telekomunikasi

Kalau saat ini yang umum orang ketahui adalah Voice over Internet Protocol (VoIP), atau di Indonesia banyak orang mengenal istilah VoIP Merdeka karya Onno W Purbo dan teman-temannya. Banyak yang belum menyadari bahwa cepat atau lambat terjadi pergeseran pola dan cara berkomunikasi.

Perubahan mulai terlihat dari berbagai istilah, dari triple play yang artinya penyambungan untuk tiga aplikasi sekaligus (suara, data, dan video), hingga dari istilah call center menjadi contact center, dengan call center lebih berbasis suara, sedangkan contact center berarti kemampuan suara, video, dan data. Karena itulah, konsep komunikasi berbasis IP mulai digaungkan dan akan menjadi suatu pola komunikasi masa depan yang mengubah segala hal.

Terminologi VoIP, IP telephony, internet telephony, dan Voice over Internet (VoN) memiliki arti sendiri dan sudah menjadi kesepakatan. Salah satu unsur pengiriman suara ini adalah menggunakan Internet Protocol (IP) melalui berbagai cara.

VoIP lebih diterminologikan secara generik untuk semua jenis komunikasi suara menggunakan teknologi IP. VoN, yang sering disebut sebagai internet telephony, merupakan layanan yang digunakan dan merupakan bentuk khusus dari VoIP.

VoN bisa berupa internet ataupun jaringan tertutup, misalnya penggunaan suara pada jaringan tertutup perusahaan menggunakan sambungan komunikasi data berbasis IP. Bisa juga berupa kumpulan pengguna yang menggunakan jaringan internet dan membentuk kelompok untuk saling terhubung.

IP PBX

Kebutuhan akan perangkat Private Branch Exchange (PBX) legacy di perkantoran saat ini mulai digantikan oleh perangkat yang berbasis IP (IP PBX). Perangkat IP PBX merupakan penggabungan yang efisien, di mana pengabelan antara data dan voice akan menjadi satu kesatuan. Ada beberapa kelebihan IP PBX dengan PBX konvensional.

Pertama, jumlah sambungan yang dimungkinkan oleh IP PBX bisa berubah, berbasis perangkat lunak bisa mencapai jumlah cabang hingga 10.000. Pada sambungan konvensional PBX akan berbasis perangkat keras dan harus mengganti jika ingin menambah kapasitas.

Kedua, untuk sambungan keluar IP PBX dimungkinkan melalui Public Switching Telephone Network (PSTN) dan IP, sedangkan konvensional PBX hanya PSTN. Ketiga, karena menggunakan teleponi IP pada IP PBX, konferensi video dan aplikasi ke depan yang sangat besar dimungkinkan.

Keempat, tidak diperlukan penarikan kabel berbeda antara telepon dan komputer. Dan kelima, bisa menggunakan softphone (telepon berbasis perangkat lunak).

Kelihatan secara awam, IP PBX hanya menggantikan PBX konvensional karena dari sisi skalabilitasnya. Di balik itu ada sebuah skenario besar yang bisa menyebabkan perubahan total pola komunikasi. Saat ini sudah dimulai perubahan dari PBX konvensional ke IP PBX. Satu demi satu lembaga bisnis dan perkantoran mulai menerapkan IP PBX. Perlu diingat ada satu kemampuan IP PBX yang belum disentuh, sambungan ke luar per basis IP karena saat ini masih menggunakan PSTN.

Muncullah layanan baru yang memakai istilah manage service IP PBX. Pengelola gedung dengan mudah bisa menawarkan layanan pengelolaan PBX untuk para penyewa. Para penyewa tidak perlu investasi PBX, tetapi mereka bisa mengambil layanan IP PBX dan dapat mereka gunakan tanpa berpikir akan investasi, perawatan, dan pengelolaan PBX seperti PBX konvensional. IP PBX dimungkinkan dipecah dalam kelompok-kelompok virtual.

Layanan baru lainnya juga tidak tanggung-tanggung karena mengubah cara komunikasi normal. Coba asumsikan VoIP Merdeka menjadi sebuah Proxy SIP. Proxy SIP adalah suatu server berbasis IP yang merupakan komponen penting teknologi SIP (Session Initation Protocol) yang menggunakan pola seperti http ketika mengakses situs web.

Proxy SIP berfungsi sebagai pengarah request dari suatu panggilan. Misalkan kita akan menghubungi si B, maka perangkat telepon IP kita akan request panggilan ke Proxy SIP, SIP akan mengarahkan panggilan ke B. Bagian terpenting dari Proxy SIP adalah proses registrasi. Setiap IP Phone bisa melakukan proses registrasi ke Proxy SIP agar Proxy SIP mengetahui ke mana panggilan harus di arahkan.

Dengan teknologi ini, setiap individu bisa mendaftarkan telepon mereka di mana pun mereka berada. Misal saat berada di kantor mereka mendaftarkan via sambungan kantor sehingga semua panggilan yang ditujukan akan diarahkan ke jaringan kantor.

Pada saat pulang, kita lakukan registrasi di rumah melalui jaringan penyedia jasa internet yang kita gunakan di rumah, sehingga semua panggilan akan di arahkan via jaringan penyedia jasa internet. Konsep inilah yang disebut mobility.

Menjadi Proxy SIP

Eksistensi VoIP Merdeka akan menjadi sangat besar menjadi sebuah Proxy SIP besar yang menampung registrasi telepon IP berbasis SIP. Jika semua IP PBX mengarahkan semua proses registrasi ataupun call ke server VoIP Merdeka, maka seluruh telepon IP di belakang IP PBX bisa meregistrasikan diri ke VoIP Merdeka.

Di mana pun kita berada, telepon IP bisa kita registrasikan ke VoIP Merdeka sehingga mobilitas kita bisa diketahui oleh server VoIP Merdeka. Jika kita sedang jalan ke negeri seberang, maka server VoIP Merdeka akan melempar request panggilan ke lokasi kita yang diregistrasikan terakhir.

Ke depan, dengan semakin banyaknya jaringan berbasis IP, baik jaringan tetap dengan kabel atau tanpa kabel (wireless dan WiMax) proses registrasi dilakukan berulang-kali setiap hari.

Ketika kita ada di kantor, proses registrasi menggunakan jaringan kantor, pada saat di mal registrasi menggunakan Wi-Fi/hotspot, pada saat di rumah menggunakan modem kabel atau dial-up. Tidak ada lagi ketergantungan terhadap operator jaringan untuk layanan ini karena kita membawa registrasi sendiri, apa pun operator jaringan yang kita gunakan.

Sederhana, tetapi bisa kita bayangkan kalau semua telepon IP yang ada di Indonesia di belakang IP PBX diregistrasi ke VoIP Merdeka. Berubah total, perlahan tetapi pasti nomor PSTN mulai tergantikan oleh proses VoIP Merdeka.

Semua proses komunikasi tidak lagi melalui PSTN dan beralih ke komunikasi berbasis IP. Karena IP bisa mentransmisikan tidak hanya suara, maka tidak heran jika komunikasi akan tercipta dengan berbagai bentuk.

Strategi pengembangan

VoIP Merdeka tidak bisa berhenti seperti saat ini, harus ada pengembangan lanjutan.

Kalau kita perhatikan pola infrastruktur IP Indonesia saat ini, maka VoIP Merdeka harus juga tersebar di berbagai kota Indonesia. Agar lebih optimum, maka VoIP Merdeka harus terhubung ke lokal exchange point di setiap kota.

Dengan sebaran seperti itu, maka akan tercipta Proxy SIP di setiap lokasi dan Proxy SIP akan berhubungan satu dengan yang lainnya. VoIP Merdeka daerah hanya memerlukan sambungan backbone IP internasional apabila dibutuhkan mobilitas akses registrasi dari perangkat di luar Indonesia.

Dengan konfigurasi ini, tidak lama lagi tentunya akan muncul exchange point baru, yaitu exchange point untuk Proxy SIP. Siapa yang akan menguasai exchange point ini?

Dan apa isi internet yang paling besar di kemudian hari, akan menjadi persoalan baru yang akan ikut menentukan arah perkembangan jaringan internet di Indonesia.

Marcelus Ardiwinata Praktisi Jaringan Sekarang dan Anggota Dewan Pengawas APJII

(Sumber: kompas.com/kompas-cetak)



Related Post About This Category :


0 comments

Post a Comment