.

.

Kriptografy apa sieh..

Posted by swilsarblog Tuesday, March 9, 2010 2 comments

Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani yaitu cryptos artinya rahasia (secret) dan graphein artinya tulisan (writing). Jadi kriptografi berarti tulisan rahasia (secret writing). Kriptografi tidak hanya ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data, nirpenyangkalan, otentikasi tetapi juga sekumpulan teknik yang berguna.

Terminologi Kriptografi

a. Pesan, Plainteks dan Cipherteks

Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah plainteks. Agar pesan tidak bisa dimengerti maknanya oleh pihak lain, maka pesan perlu disandikan ke bentuk lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yang tersandi disebut cipherteks

b. Pengirim dan Penerima

Pengirim adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Penerima adalah entitas yang menerima pesan. Entitas di sini dapat berupa orang, mesin (komputer), kartu kredit dan sebagainya.

c. Enkripsi dan dekripsi

Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi. Sedangkan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi

d. Cipher dan kunci

Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Enkripsi dan dekripsi adalah fungsi yang memetakan elemen-elemen antara kedua himpunan tersebut.

e. Sistem kriptografi

Sistem kriptografi merupakan kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi, semua plainteks dan cipherteks yang mungkin dan kunci.

f. Penyadap

Penyadap adalah orang yang berusaha mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan dengan tujuan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks.

g. Kriptanalisis dan kriptologi

Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Pelakunya disebut kriptanalis. Kriptologi adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.

Sejarah Kriptografi

Sejarah kriptografi sebagian besar merupakan sejarah kriptografi klasik yaitu metode enkripsi yang menggunakan kertas dan pensil atau mungkin dengan bantuan alat mekanik sederhana. Secara umum algoritma kriptografi klasik dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu algoritma transposisi (transposition cipher) dan algoritma substitusi (substitution cipher). Cipher transposisi mengubah susunan huruf-huruf di dalam pesan, sedangkan cipher substitusi mengganti setiap huruf atau kelompok huruf dengan sebuah huruf atau kelompok huruf lain.

Kriptografi modern dipicu oleh perkembangan peralatan komputer digital. Tidak seperti kriptografi

klasik yang mengenkripsi karakter per karakter (dengan menggunakan alfabet tradisionil), kriptografi modern beroperasi pada string biner. Kriptografi modern tidak hanya memberikan aspek keamanan confidentially, tetapi juga aspek keamanan lain seperti otentikasi, integritas data dan nirpenyangkalan.


Kriptografi Kunci Simetri dan Asimetri
Berdasarkan kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi, kriptografi dapat dibedakan lagi menjadi kriptografi kunci simetri dan kriptografi kunci asimetri. Pada sistem kriptografi kunci simetri, kunci untuk enkripsi sama dengan kunci untuk dekripsi. Jika kunci untuk enkripsi tidak sama dengan kunci untuk dekripsi, maka dinamakan sistem kriptografi asimetri.


Sistem Kriptografi

Kriptografi (Cryptography) adalah seni dan ilmu tentang cara-cara menjaga kemanan [1]. Istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi antara lain :

a. Plainteks, merupakan data atau pesan asli yang ingin dikirim.

b. Cipherteks, merupakan data hasil enkripsi.

c. Enkripsi, merupakan proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks.

d. Deskripsi, merupakan proses untuk mengubah chiperteks menjadi plainteks atau pesan asli.

e. Key(Kunci), suatu bilangan yang dirahasiakan, dan digunakan untuk proses enkripsi dan deskripsi.

Pada intinya Kriptosistem (Cryptosystem) adalah sistem kriptografi yang meliputi algoritma, plainteks, cipherteks, dan key (kunci). Namun setiap teknologi tentu memiliki kelemahan. Kriptanalisis (Cryptanalysis) adalah ilmu dan seni dalam membuka ciphertext dengan memanfaatkan kelemahan yang ada pada kriptosistem tersebut berdasar Kriptologi (Ilmu matematika yang melatarbelakangi ilmu kriptografi dan ilmu kriptanalisis). Secara umum, kriptografi terdiri dari dua buah bagian utama yaitu bagian enkripsi dan bagian dekripsi. Enkripsi adalah proses transformasi informasi menjadi bentuk lain sehingga isi pesan yang sebenarnya tidak dapat dipahami, hal ini dimaksudkan agar informasi tetap terlindung dari pihak yang tidak berhak menerima. Sedangkan dekripsi adalah proses kebalikan enkripsi, yaitu transformasi data terenkripsi ke data bentuk semula. Proses transformasi dari plainteks menjadi cipherteks akan dikontrol oleh kunci. Peran kunci sangatlah penting, kunci bersama-sama dengan algoritma matematisnya akan memproses plainteks menjadi cipherteks dan sebaliknya. Adapun blok proses enkripsi-dekripsi secara umum dapat kita lihat pada gambar di bawah ini

proses enkripsi-dekripsi secara umum.jpg

Secara matematis sederhana, proses enkripsi-dekripsi dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :

rumus mc.jpg

Dimana :

m = message / plainteks

c = cipherteks

D = fungsi Dekripsi

d = kunci dekripsi

E = fungsi Enkripsi

e = kunci enkripsi

Dari dua persamaan diatas dapat ditulis

rumus mc 2.jpg


Sehingga terlihat pesan yang telah tersandi dapat dikembalikan menjadi pesan semula.

Algoritma Kriptografi

Berdasarkan jenis kunci yang digunakan, dikenal dua buah algoritma kriptografi , yaitu:

Algoritma kriptografi simetris / private key algorithm. Algoritma kriptografi asimetris / public key algorithm

Algoritma Kriptografi Simetris

Disebut sebagai algoritma simetris, karena dalam proses enkripsi dan dekripsinya menggunakan kunci yang sama. Algoritma enkripsi dan deskripsi bias merupakan algoritma yang sudah umum diketahui, namun kunci yang dipakai harus terjaga kerahasiaanya, dan hanya diketahui oleh pihak pengirim dan penerima saja. Kunci ini disebut sebagai private key. Sebelum berkomunikasi kedua pihak harus bersepakat lebih dahulu tentang kunci yang dipergunakan. Pendistribusian kunci dari satu pihak ke pihak lainnya memerlukan suatu kanal tersendiri yang terjagaan kerahasiaannya. Adapun proses kriptografi simetris dapat kita lihat pada Gambar

proses kriptografi simetris.jpg

Algoritma kunci simetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:

Kelebihan :

1. Waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat, hal ini disebabkan karena efisiensi yang terjadi pada pembangkit kunci.
2. Karena cepatnya proses enkripsi dan dekripsi, maka algoritma ini dapat digunakan pada sistem secara real-time seperti saluran telepon digital.

Kekurangan :

3. Untuk tiap pasang pengguna dibutuhkan sebuah kunci yang berbeda, sedangkan sangat sulit untuk menyimpan dan mengingat kunci yang banyak secara aman, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam hal manajemen kunci.
4. Perlu adanya kesepakatan untuk jalur yang khusus untuk kunci, hal ini akan menimbulkan masalah yang baru karena tidak mudah u menentukan jalur yang aman untuk kunci, masalah ini sering disebut dengan “Key Distribution Problem”.
5. Apabila kunci sampai hilang atau dapat ditebak maka kriptosistem ini tidak aman lagi.

Contoh skema enkripsi kunci simetrik adalah :

a. DES (Data Encryption Standard)

b. IDEA (International Data Encryption Algorithm)

c. FEAL

Algoritma Kriptografi Asimetris

Algoritma asimetrik disebut juga algoritma kunci publik. Disebut kunci publik karena kunci yang digunakan pada proses enkripsi dapat diketahui oleh orang banyak[1] tanpa membahayakan kerahasiaan kunci dekripsi, sedangkan kunci yang digunakan untuk proses dekripsi hanya diketahui oleh pihak yang tertentu (penerima). Mengetahui kunci publik semata tidak cukup untuk menentukan kunci rahasia. Pasangan kunci publik dan kunci rahasia menentukan sepasang transformasi yang merupakan invers satu sama lain, namun tidak dapat diturunkan satu dari yang lain. Dalam sistem kriptografi kunci publik ini, proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda, namun kedua kunci tersebut memiliki hubungan matematis (karena itu disebut juga sistem asimetris). Adapun proses kriptografi asimetris secara umum dapat kita lihat pada Gambar

Gambar 2.3 Proses Kriptografi Asimetris

Algoritma kunci asimetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:

Kelebihan :

1. Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat diatasi.
2. Manajemen kunci pada suatu sistem informasi dengan banyak pengguna menjadi lebih mudah, karena jumlah kunci yang digunakan lebih sedikit.
3.

Kekurangan :

1. Kecepatan proses algoritma ini tergolong lambat bila dibandingkan dengan algoritma kunci simetris.
2. Untuk tingkat keamanan yang sama, rata-rata ukuran kunci harus lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran kunci yang dipakai pada algoritma kunci simetris.

Contoh skema enkripsi kunci asimetrik adalah [1]:

a. DSA (Digital Signature Algorithm)

b. RSA

c. Diffie-Hellman (DH)